Tuesday, April 18, 2017

Pertemuan 5 : The Last Garbage Bending

Hari ini adalah pertemuan kami yang ke -5 di Tzu Chi. Pertemuan ini menjadi pertemuan terakhir antara kami dan kakak-kakak pembina kami di Tzu Chi. Pada pertemuan terakhir ini, kami melakukan kegiatan daur ulang berbeda dengan hari-hari biasanya. Bila pada pertemuan-pertemuan sebelumnya kami mendaur ulang sampah yang terbuat dari plastik. Kali ini, kami mendaur ulang sampah yang terbuah dari bahan kertas. Hal ini merupakan hal baru bagi kami karena kami tidak pernah mendaur ulang sampah kertas sebelumnya. Sebelum memulai kegiatan, seperti biasa, kami mengambil kursi dan mulai menyiapkan diri kami masing-masing. Namun, pada kali ini, kami tidak menggunakan alat bantu apapun karena cara mendaur ulangnya hanya perlu menggunakan tangan. Selain itu, kami juga menyiapkan 4 keranjang besar sebagai tempat untuk mengumpulkan kertas yang telah dipilah. Setelah semua alat dan bahan disiapkan, kami mendengarkan instruksi dari pembina kami terlebih dahulu tentang tata cara pendaur ulangan sampah kertas ini. 




Tujuan dari kegiatan daur ulang sampah kertas ini pun cukup sederhana, kami hanya perlu memilah kertas yang berwarna dasar putih, tidak putih, dan berbahan “art paper” yang biasa digunakan sebagai bahan kertas untuk majalah. Setiap golongan tersebut akan dipisahkan ke dalam keranjang yang berbeda, dan keranjang yang terakhir adalah untuk barang bekas yang tidak terbuat dari kertas. Langkah-langkah untuk mendaur ulang sampah kertas ini juga tidak sulit. Pertama-tama, kami mengambil kertas dari dalam karung yang berisikan kertas-kertas yang telah di potong-potong. Lalu, kami memilah setiap kertas menurut golongannya masing-masing. Namun, jika kami menemukan ada staples yang menempel dikertas, kami harus mencabutnya dan memisahkannya ke dalah suatu wadah khusus untuk staples agar tidak tercampur kedalam kertas saat didaur ulang di pabrik. Tapi, kenapa staples tersebut tidak dibuang saja ? karena staples ini juga akan didaur ulang untuk dijadikan bahan pembuatan alat-alat yang terbuat dari logam, seperti kaki palsu dan tangan palsu untuk orang-orang disabilitas.

Pada saat kami mulai melakukan kegiatan daur ulang, kami baru merasakan betapa menjengkelkannya staples-staples tersebut. Dalam satu potongan kertas, kami bisa menemukan 2 sampai 3 staples yang berdempetan. Hal ini tentunya akan menyusahkan kami dan membuang waktu kami karena harus membuka staples satu-persatu. Namun, hal ini tidak mematahkan semangat kami untuk melakukan kegiatan daur ulang sampah ini. Kami malah seakan menantang kertas-kertas ini dan bertekad untuk menyelesaikan seluruh kertas yang ada.

Setelah detik berganti menit, dan menit berganti jam. Kami baru sadar bahwa jam sudah menunjukkan pukul setengah 4 sore. Tak terasa waktu berlalu dengan begitu cepat. Pada akhirnya, kamipun kalah terhadap kertas-kertas tersebut karena kami tidak bisa menyelesaikan semua kertas yang ada. Kami hanya mampu menyelesaikan setengah dari seluruh kertas yang ada, meskipun kami sudah sangat berjuang untuk menyelesaikan kertas-kertas tersebut. Namun, karena waktu yang diberikan sudah habis, kamipun membereskan kertas-kertas yang berserakan dan merapikan kursi kami masing-masing.

Pelajaran berharga yang kami dapatkan hari itu adalah bahwa segala sesuatu yang terlihat mudah untuk dilakukan, belum tentu terasa mudah saat kita sendiri yang melakukannya. Saat kita menilai suatu pekerjaan itu mudah dilakukan oleh orang lain dan kita mulai meremehkan pekerjaan orang tersebut tersebut, disaat itulah kita harus mencoba melakukan secara langsung hal tersebut agar kita tau rasanya melakukan pekerjaan yang kita anggap mudah. Jadi, jangan menilai sesuatu hal sebelum kita mencobanya sendiri.



 Demikianlah akhir dari cerita kami dan perjalanan kami selama berada di Tzu Chi. Terima kasih 😊

-Michael

Daftar Hadir:
- Aditya Wirya Darma
- Bravio Pranatta
- Ignasius Raffael Santoso
- Michael Jihanda
- Wiliam Darmawan

Lihat Daftar Hadir selengkapnya di sini

Sunday, April 16, 2017

Pertemuan 4 : " Beri aku 5 pemuda Binus, maka akan kuguncangkan Tzu Chi "

Pada pertemuan ke-4 ini, kami kembali melakukan kegiatan daur ulang sampah botol plastik seperti yang kami lakukan pada pertemuan ke-2. Seperti biasa, kami memulai kegiatan dengan mengambil bangku, ember, dan peralatan kami masing-masing serta mengambil beberapa karung botol plastik bekas untuk didaur ulang. 




Prosedur kerja yang kami lakukan sama seperti kegiatan daur ulang sampah botol plastik sebelumnya. Namun, bila pada pertemuan ke-2 ada 2 kelompok yang bekerja, pada pertemuan kali ini, hanya ada 1 kelompok yang melakukan kegiatan daur ulang sampah, yaitu kelompok kami. Meskipun tenaga kerjanya lebih sedikit, kami tetap melakukan kegiatan dengan semangat yang berkobar-kobar. “ Beri aku 5 pemuda Binus, maka akan kuguncangkan Tzu Chi “, moto inilah yang menjadi salah satu penyemangat kami yang akhirnya membawa kami untuk mencapai suatu keputusan, yaitu kami harus membuat kemajuan dari pertemuan sebelumnya.


Setelah seluruh peralatan dan bahan disiapkan, kami segera melaksanakan kegiatan daur ulang. Seluruh anggota kelompok terlihat bersemangat dan fokus dalam menjalankan kegiatan ini. Meskipun kami semua terfokus dalam mendaur ulang botol plastik, kami tetap menikmati pekerjaan yang kami lakukan. 

Waktu berjalan begitu cepat, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore dimana kami sudah harus menghentikan kegiatan daur ulang kami. Kamipun merapikan alat-alat dan botol bekas yang telah kami daur ulang. 


Taraaaaaa...........
Ternyata, usaha yang kami lakukan tidak sia-sia. Kami berhasil mencapai target kami, yaitu menghasilkan hasil daur ulang botol plastik yang lebih banyak dari pertemuan ke-2. Kami sangat senang dan bangga atas hasil dari kerja keras kami ini. Dari kegiatan ini, kami belajar banyak hal baru. Salah satu hal terpenting yang kami pelajari adalah bahwa segala sesuatu akan terasa lebih ringan bila dikerjakan secara bersama-sama, namun tetap harus fokus dan konsisten dalam menjalankan hal tersebut. Selain itu, menikmati pekerjaan yang kita lakukan juga penting agar kita tidak merasa terbebani dalam melakukan pekerjaan.  

Demikianlah perjalanan daur ulang kami pada hari ini. Jangan lupa untuk terus mengikuti perjalanan kami yang pastinya akan lebih seru lagi minggu depan. Sampai jumpa :)

-Michael

Daftar Hadir:
- Aditya Wirya Darma
- Bravio Pranatta
- Ignasius Raffael Santoso
- Michael Jihanda
- Wiliam Darmawan

Lihat Daftar Hadir selengkapnya di sini

Wednesday, April 5, 2017

Pertemuan 3 : Menara Gelas Aqua

Hari ini kami melakukan kegiatan daur ulang kami yang kedua. Teman kami dari kelas lain pernah memberitahu kami bahwa untuk setiap pertemuan, kami tidak akan mendaur ulang hal yang sama. Artinya, bukan botol plastik, lalu kalau begitu apa?

Begitu kami masuk ke dalam, Pak Iwan terlihat sedang beristirahat. Setelah mengisi absensi, kami mengambil kursi kecil kami dan beliau membawakan kami kantung plastik hitam yang sama dengan pertemuan lalu. Tapi ternyata di dalamnya bukan botol plastik melainkan gelas-gelas plastik. Untuk membersihkan gelas plastik ternyata tidak berbeda jauh dengan botol plastik, bahkan lebih mudah. Kita hanya perlu membuka kemasan atas gelas plastiknya. Tapi jika pinggiran gelas mempunyai warna, maka kita juga harus membukanya dengan gunting.

Sesuatu hal yang membosankan tidak akan membosankan jika dilakukan dengan semangat bersama teman. Seperti itu juga yang kami rasakan pada saat pertemuan kedua ini. Awalnya kami membuka gelas dengan pelan karena di sana hanya ada kelompok kami. Sampai satu anggota kami, Wiliam menyalakan musik handphone nya, semua berubah *insert avatar theme song* Akhirnya kami berlomba-lomba membuat menara gelas plastik yang tertinggi. Semua kami lakukan dengan semangat sambil mengobrol satu sama lain.



Salah satu anggota kami, Michael, membawa sarung tangan plastik. Hal ini membuatnya mendapatkan semua gelas plastik yang kotor karena hanya dia yang bisa membukanya tanpa merasa jijik. Hanya beberapa yang kotor, kebanyakan gelas plastik yang kami jumpai sudah habis airnya. Bahkan ada beberapa yang sudah dibuka kemasan nya(terima kasih kepada siapapun yang membuang gelas plastik yang sudah bersih).

Seperti biasa, kami tidak lupa untuk berfoto bersama di akhir kegiatan, dengan 'menara' kami tentunya

Ternyata hari ini tidak kalah menarik dengan yang sebelumnya. Perjalanan ini semakin menarik ya, tunggu ya cerita selanjutnya minggu depan

-Aditya

Daftar Hadir
-Aditya Wirya Darma
-Bravio Pranatta
-Ignasius Raffael Santoso
-Michael Jihanda
-Wiliam Darmawan

Lihat Daftar Hadir selengkapnya di sini

Monday, April 3, 2017

Pertemuan 2 : Berteman dengan botol

Hari ini adalah hari pertama kami melakukan kegiatan daur ulang. Tentunya tidak ada yang datang terlambat, karena kami bersemangat sekali. Suasana semakin ria saat kami menemukan teman kami dari kelas yang lain juga melakukan kegiatan daur ulang pada hari yang sama.

Kami kemudian bersama-sama menemui Pak Iwan. Beliau kemudian membawa kami ke tempat kerja kami. Tidak lupa pula, beliau membawa tiga kantung plastik hitam besar yang berisi sampah botol plastik. Disana kami diberikan kursi kecil dan dijelaskan bagaimana cara mendaur ulang botol plastik. Sungguh tertarik rasanya menyaksikan beliau  yang dengan cekatan membuka botol-botol plastik.


Botol plastik pertama dipisahkan dengan tutup botolnya. Kemudian, plastik kecil yang ada di leher botol juga kita lepas dengan alat seperti cutter yang bengkok. Lalu, kita buka kemasan yang melekat di botol dan yang terakhir, kita remas botol tersebut. Yang perlu diperhatikan adalah jenis plastik nya. Ada dua jenis botol plastik, yaitu botol yang berwarna putih bening dan yang berwarna sedikit kebiruan seperti botol Aqua. Kedua nya memiliki nilai jual yang berbeda. Botol berwarna putih lebih mahal daripada botol berwarna biru sehingga harus dipisahkan. Begitu pula dengan tutup botolnya.


Teman-teman kami dari kelas lain nampaknya sudah  tidak sabar. Ternyata ini adalah kali keempat mereka melakukan daur ulang di sana. Pak Iwan akhirnya memutuskan untuk menggabungkan kami semua menjadi satu kelompok kerja besar. Kami semua mulai mengambil alat buka botol satu per satu. Dengan orang yang banyak, suasana menjadi sedikit riuh, tapi juga menyenangkan disaat yang bersamaan. Untuk meningkatkan produktivitas, setiap orang memiliki tugas masing-masing. Saya bertugas untuk meremas botol bersama teman saya Bryan, sedangkan yang lain membersihkan botolnya.


Saya menemukan bahwa menginjak botolnya lebih mudah daripada meremasnya dan hal itu menyenangkan sekali.



Melihat kami yang riuh dan cepat membersihkan botol, Pak Iwan berbaik hati meminjamkan kami kipas angin besar. 

Tidak terasa sudah jam setengah tiga sore dan kami sudah berhasil membersihkan banyak botol plastik.Sekarang adalah waktunya kami untuk beres-beres dan berfoto bersama.
Sungguh hari yang menyenangkan. Seperti itulah hari pertama daur ulang kami, tunggu pertualangan kami selanjutnya pada hari Rabu esok.

-Aditya

Daftar Hadir
-Aditya Wirya Darma
-Bravio Pranatta
-Ignasius Raffael Santoso
-Michael Jihanda
-Wiliam Darmawan

Lihat Daftar Hadir selengkapnya di sini

Wednesday, March 29, 2017

Proposal Kami Disetujui

Hari ini, salah satu anggota kami, Wiliam, pergi ke karawaci untuk memberikan proposal kami kepada Pak Suwandi. Beliau kemudian menyutujui dan memberikan kesempatan kepada kelompok kami untuk melakukan kegiatan daur ulang setiap hari Senin dan Rabu pada jam satu siang sampai jam tiga sore.

- Aditya

Tuesday, March 28, 2017

Video CB

Berikut ini adalah sebuah video singkat buatan kelompok kami tentang hak. Video nya sedikit tidak jelas dan aneh, jadi kalau ada yang tidak enak dilihat dimaklumi saja ya :D



- Aditya

Tuesday, March 21, 2017

Proposal dan Surat TFI

Karena satu dan beberapa hal, kami baru mendapatkan surat izin TFI pada hari ini.
Berikut adalah surat TFI yang sudah ditandatangani oleh dosen kami, Pak Petrus Hepi Witono







Adapun proposal kami yang sudah disetujui Beliau sebagai berikut



Sekarang yang perlu kami lakukan adalah pergi ke kantor Tzu Chi dan mengatur hari kegiatan kami

-Aditya

Thursday, March 2, 2017

Pertemuan 1 : Survei

Pada hari ini kelompok kami pergi melakukan survei di sebuah depo daur ulang yang terletak di Gading Serpong. Melihat logo di depan, kami dapat menyimpulkan bahwa depo tersebut dijalankan oleh organisasi kemanusiaan Tzu Chi.

Kami kemudian masuk dan bertemu dengan Pak Iwan, pengurus dari depo tersebut. Beliau menerima kami dengan hangat dan menjelaskan kegiatan apa saja yang biasa dilakukan disana. Ternyata, sudah banyak mahasiswa dan pelajar yang melakukan community service disana. Tujuan dari depo daur ulang tersebut adalah memilah sampah-sampah yang kemudian akan dijual dan hasilnya akan digunakan untuk kegiatan kemanusiaan oleh Tzu Chi. Tetapi tidak semua sampah dapat diolah disini.
Beliau memberikan kami masing-masing sebuah flyer yang menjelaskan sampah-sampah apa saja yang dapat didaur ulang disana.


Disana, Beliau menuturkan bahwa kami dapat membantu mereka untuk melakukan pemilahan sampah.Tapi sebelumnya, perwakilan dari kelompok kami harus pergi ke kantor mereka yang berada di Ruko Office Park Karawaci Blok L No. 22 untuk bertemu dengan Pak Sukandi. Pak Sukandi lah yang kemudian akan menerima proposal kami dan mencarikan jadwal agar tidak bertabrakan dengan kelompok lain.

Kami kemudian pamit dengan Pak Iwan dan mulai menyusun proposal kami.

Perjalanan daur ulang kami baru saja dimulai!

-Aditya

Daftar Hadir:
-Aditya Wirya Darma
-Bravio Pranatta
-Ignasius Raffael Santoso
-Michael Jihanda
-Wiliam Darmawan

Lihat Daftar Hadir selengkapnya di sini

Wednesday, March 1, 2017

Selamat Datang!

Hai! Selamat datang dan terima kasih telah mengunjungi blog kelompok kami. Nama saya adalah Aditya Wirya Darma, ketua dari kelompok ini. Blog ini adalah salah satu dari penilaian mata kuliah Character Building : Kewarganegaraan di Binus University. Saya selaku admin dalam blog ini, akan mem-posting seluruh kegiatan kelompok kami secara berkala.

Kelompok kami berencana melakukan kegiatan Daur Ulang bersama komunitas Tzu Chi yang ada di Gading Serpong. Dengan melakukan kegiatan daur ulang, kelompok kami berharap bisa mengurangi permasalahan sampah di lingkungan sekitar.

- Aditya